Eman Buka Rakor Tim High Level TPID

Tomohon – Walikota Tomohon Jimmy Feidie Eman, S.E.Ak.CA, menghadiri dan membuka sekaligus menjadi narasumber pada Rapat Koordinasi Tim High Level Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tomohon.

Selain Walikota Tomohon, narasumber pada rapat koordinasi ini adalah Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Bapak Eko Adi Irianto dan dari Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Utara Ibu Anita Masiru, S.E.M.Si.

Rapat koordinasi ini dilaksanakan di Taman Wisata Alam Tomohon, Kamis (27/8/20) yang dihadiri juga oleh Mewakili Bulog Provinsi Sulawesi Utara Bapak Valentinus Datu, Dari PT. Pertamina Bapak Abisatya Yogi Pradika, Mewakili Kapolres Tomohon yaitu Wakapolres Tomohon Kompol. Agnes Turambi, SE., Mewakili Kajari Tomohon yaitu Ibu Mariska Kandouw, S.H.M.H, Sekretaris Daerah Kota Tomohon Ir. Harold V. Lolowang, M.Sc, dan Jajaran Pemerintah Kota Tomohon.

Walikota Tomohon membawakan materi berjudul Upaya pemerintah dalam pengendalian inflasi melalui mengantisipasi krisis pangan dan potensi kekeringan di Kota Tomohon.

Eman mengatakan Rapat koordinasi pengendalian inflasi oleh tim high level TPID Kota Tomohon saat ini merupakan wujud sinergi dan komitmen bersama dalam rangka menjaga tingkat inflasi sebagai salah satu persyaratan pertumbuhan ekonomi yang inklusif berkesinambungan dan berkeadilan.

Dalam penanganan inflasi, yang penting diperhatikan adalah kesesuaian antara kebijakan strategis pemerintah kota dalam TPID dan faktor-faktor penyebab inflasi.

TPID diharapkan mampu melakukan langkah-langkah stategis terutama di masa pandemi virus corona-19 dengan melakukan upaya-upaya pengendalian dan menekan inflasi. salah satu langkah yang bisa dilakukan yaitu dengan memberikan perhatian khusus dan berupaya meningkatkan produktivitas bahan-bahan yang rentan terhadap inflasi akibat dampak pandemi ini. adapun upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam menghadapai pengendalian inflasi di masa pandemi diantaranya dengan melakukan pemberian bantuan sembako kepada masyarakat yang terkena dampak Covid-19 serta menyusun dokumen strategi dan rencana aksi antisipasi pangan dan potensi kekeringan.

Sementara itu untuk Kota Tomohon sendiri komoditi cabe yang naik hingga Rp 75.000 per kilo pada bulan april lalu yang disebabkan adanya beberapa penutupan arus pendistribusian karena pemberlakuan psbb dan lockdown di daerah penghasil maka upaya pemerintah melalui dinas pertanian untuk menjaga kebutuhan masyarakat dengan mengantisipasi produksi cabe rawit sampai bulan juni 157 ton , sedangkan konsumsi kebutuhan per bulan 110 ton berarti komoditi cabe tersedia dimasa pandemi bahkan produksi lebih di jual ke luar tomohon dengan harga jual petani hingga juni akhir Rp 25 ribu hingga Rp 35 ribu per kilo.

Melalui kegiatan itu laju inflasi dapat terkendali dengan terus melakukan koordinasi dan pengawasan pada tiap progres program realisasi kegitan.

Pada pertemuan TPID tingkat high level akan membahas tentang strategi dan kebijakan mengantisipasi krisis pangan dan potensi kekeringan di kota tomohon .

Perencanaan aksi daerah dalam mengantisipasi krisis pangan dampak pandemi covid-19 terdiri dari ;
rencana aksi pertama : pembentukan satgas monitoring dan timlak gerak cepat tanam kota tomhon tahun 2020,
rencana aksi kedua : prognosa kebutuhan dan ketersediaan pangan pokok beras dan non beras,
rencana aksi ketiga : sasaran produksi dan rencana tanam komoditi tanaman pangan,
rencana aksi keempat : sarana prasarana infrastruktur pertanian yang berada pada dinas pertanian dan perikanan serta dinas pangan daerah, rencana aksi kelima : operasional pelaksanaan rencana aksi.(Tya)

Pos terkait