Limbah Kotoran Sapi Di Kembangkan Jadi Energi Listrik

Pihak Feng Chia University APEC ACABT Menghibahkan Bantuan Alat Pembangkit Listrik Tenaga Biomasa Kepada Pemkot Manado di Rumah Potong Hewan (RPH) Bilang, Jumat 9/11/2018.

Daily Manado – Pembangkit listrik tenaga biomassa mulai dikembangkan di Kota Manado. Dimana beberapa jenis limbah yang sebagian besar adalah kotoran sapi, dimanfaatkan untuk menjadi sumber energi listrik.

Teknologi ramah lingkungan ini berhasil diterapkan di Kota Manado atas kerjasama antara Feng Chia University APEC ACABT, Taiwan dan Pemerintah Kota Manado melalui Bappelitbangda. 

Dan pihak Feng Chia University / APEC ACABT secara resmi menghibahkan bantuan alat pembangkit listrik tenaga biomassa yang dibangun di Rumah Potong Hewan (RPH) Bailang ini kepada Pemerintah Kota Manado, Jumat (9/11/2018), yang turut dihadiri Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Propinsi Sulut, Novly Wowiling dan mahasiswa dan akademisi dari Universitas Sam Ratulangi, Manado.

Usai penyerahan alat pembangkit listrik, pihak Feng Chia University / APEC ACABT melakukan demo cara penggunaan alat tersebut. Dari demo ini diketahui bahwa limbah yang digunakan selain kotoran sapi, juga kulit pisang, daun pisang dan serabut kelapa. 

Sekda Kota Manado, Micler Lakat yang hadir mewakili Walikota Manado, GS Vicky Lumentut mengapresiasi semua pihak yang telah terlibat sehingga pembangkit listrik tenaga biomassa ini mulai bisa dikembangkan di Kota Manado. Dia berharap, pembangkit listrik ini dapat dikelola dan dimanfaatkan sebaik mungkin serta operasionalnya dilakukan secara berkelanjutan.

Setelah ini bukan hanya berhenti di sini, tapi berkelanjutan dan berkesinambungan. Saya berharap segera di susun standar operasional, penanggung jawab operasional dan kalkulasi termasuk biaya operasional yang akan disusun dalam APBD Kota Manado. Dan nantinya akan terus dievaluasi dan diawasi perkembangannya,” tukas Lakat.

Sementara itu, Kepala Bappelitbangda Kota Manado, Liny Tambajong mengatakan sumber energi listrik yang dihasilkan dari alat yang ada saat ini memang masih terbatas namun diharapkan ke depan dapat terus dikembangkan dan dioptimalkan untuk kebutuhan listrik dan gas di Kota Manado.

Dia melanjutkan, ada beberapa fasilitas tambahan yang akan dibangun di RPH Bailang untuk menunjang keberlangsungan pembangkit listrik tenaga biomassa yang juga nantinya akan menjadi tempat pembelajaran dan penelitian bagi para pelajar. 

Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan (DPKP) Kota Manado sebagai instansi yang mengelola RPH Bailang nantinya juga akan mengawasi proses pemanfaatan alat pembangkit listrik tenaga biomassa ini. Kepala DPKP Kota Manado, Nolfie Talumewo didampingi Kepala RPH Bailang, Joyke Tumbel menjelaskan, listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga biomassa ini awalnya akan digunakan untuk pasokan listrik di kawasan RPH Bailang dan sekitarnya, menyesuaikan dengan energi listrik yang dihasilkan. (Stand-Lee)

 

Pos terkait