Daily Manado.Com – Wakil rakyat untuk DPRD Kota Manado dari daerah pemilihan (dapil) Sario-Malalayang bakal diisi sekira enam wajah baru. Meski pleno rekapitulasi suara di tingkatan PPK masih sementara berlangsung, namun dari data internal partai serta lembaga survey yang dirangkum Daily Manado.Com menyebutkan, hanya Ketua DPRD Noortje Van Bone dan Robert Tambuwun (mantan kader Hanura) yang kini maju dari Partai Perindo yang akan mendampingi enam wajah baru dari dapil Sario-Malalayang.
Noortje Van Bone menjaga harga diri Partai Demokrat dengan meraup suara tertinggi di dapil tersebut. “Kinerja mumpuni yang ditunjukan srikandi partai berlambang mercy selama empat tahun lebih memimpin DPRD Manado telah diprediksi sebelumnya akan membuat suara Noortje melonjak,” ungkap Direktur Wain Advisory Richard Nelwan.
Sementara itu, caleg milenial dari Partai NasDem, Franko C Wangko memberi kejutan di dapil Sario Malalayang. Sejak penetapan Daftar Calon Tetap (DCT), Franko digadang-gadang menjadi perwakilan ideal anak muda dengan berbekal segudang pengalaman sebagai entrepreneur yang juga banyak memotivasi generasi muda lewat komunitas Kita #MasaDepan yang dibentuknya. Aktif terlibat dalam berbagai aksi sosial dan kepemudaan, Franko meraup suara signifikan dan menduduki posisi kedua terbanyak di dapil Sario-Malalayang.
“Sejak awal dari survey yang kami lakukan, Franko diprediksi melenggang mulus ke DPRD kota Manado, Dengan hasil ini, politikus muda NasDem itu, akan menorehkan sejarah sebagai anggota dewan termuda,” beber Nelwan.
Dia mengungkapkan, data ini diperoleh dari dokumen C1 yang dikumpulkan para relawan dan sudah masuk 100%. Sehingga perhitungan real count ini sangat kecil kemungkinan errornya dengan tingkat kepercayaan 98% karena diinput relawan terpilih.
“Kami sebenarnya belum ingin merelease hasil real count ini sebelum selesai proses pleno di kecamatan. Namun, melihat dinamika saat ini, ada klaim tak mendasar tanpa disertai data yang marak beredar, untuk membentuk opini tertentu. Karenanya kami juga menantang mereka yang membangun prediksi tidak berdasar untuk saling membuka sumber data. Janganlah pengorbanan para penyelenggara pemilu, sebagai pahlawan demokrasi dinodai dengan upaya-upaya untuk mengarahkan opini publik dengan pernyataan-pernyataan menyesatkan,” tegas direktur eksekutif lembaga riset yang dihuni para civitas akademika Universitas ternama di Indonesia.
Sekedar diketahui, dari data Wain Advisory, PDIP berhasil menjadi partai pendulang suara terbanyak di Dapil Sario-Malalayang disusul Partai Demokrat. Dua parpol tersebut pun berhak mengirim dua wakil di DPRD, mengacu pada penghitungan menggunakan Sainte Lague. Sementara itu, tiga partai peraih suara terendah ditempati PKPI, PPP dan PBB. “Animo masyarakat di dapil Sario-Malalayang terbilang rendah. Dari sekira 72.000 jiwa yang masuk DPT hanya 49.865 jiwa atau sekitar 69% yang memberikan hak suara mereka di TPS,” pungkas Nelwan. (Stand-lee)